• Jl. Pue Bongo II Kel. Palupi
  • Info@gmail.com
  • Office Hours: 8:00 AM – 17:00 PM

Sejarah Singkat Kelurahan Nunu

Nunu adalah nama sebuah pohon yang dikenal sebagai pohon beringin. Penamaan ini muncul setelah masa kemerdekaan, ketika di kampung tersebut terdapat banyak pohon beringin yang menjadi tempat berteduh bagi masyarakat yang beristirahat. Berdasarkan kondisi tersebut, wilayah ini kemudian disebut “Nunu”.

Sebelum dikenal dengan nama Nunu, menurut keterangan para tokoh masyarakat dan orang tua setempat, wilayah ini sebelumnya bernama Kalavata, yang berarti “pematang”. Nama tersebut digunakan pada masa sebelum kemerdekaan.

Menurut cerita masyarakat terdahulu, Kalavata dihuni oleh para leluhur raja dari lembah Tanah Kaili. Dari wilayah inilah lahir keturunan raja yang memimpin Kerajaan Palu dan kerajaan-kerajaan di sekitarnya, termasuk Raja Parigi yang berkedudukan di sebelah timur Lembah Palu.

Keberadaan para leluhur raja tersebut dibuktikan dengan masih ditemukannya beberapa buvu (sumur) peninggalan yang hingga kini digunakan oleh penduduk setempat. Sumur-sumur tersebut antara lain:

  • Buvu Maro, sumur Raja Tawaili

  • Buvu Mparigi, sumur Raja Parigi

  • Buvu Salura, sumur Raja Sigi

Karena keberadaan para leluhur raja tersebut, Kalavata kemudian dikenal sebagai Ngata Kalavata, yang berarti “Kota Para Raja”. Pada masa kejayaannya, Kalavata memiliki peran penting bagi raja-raja di Tanah Kaili dan sering menjadi penengah dalam berbagai pertikaian antar kerajaan.

Demikian sejarah singkat Kelurahan Nunu. Sebelum kemerdekaan, wilayah ini bernama Kalavata, kemudian setelah kemerdekaan berubah menjadi Nunu, dan sejak tahun 1984 resmi ditetapkan sebagai Kelurahan Nunu hingga saat ini.